Tilapia Sulawesi: Potensi Keanekaragaman Genetik untuk Perikanan Berkelanjutan

Mesin.umsida.ac.id – Tilapia (Oreochromis spp.) merupakan salah satu komoditas utama dalam akuakultur global. Dengan kemampuan adaptasi yang tinggi dan laju pertumbuhan yang cepat, tilapia menjadi ikan budidaya terpopuler kedua di dunia setelah cyprinids. Namun, di balik kesuksesannya, tantangan besar seperti inbreeding, kurangnya pengelolaan genetika, dan pengontrolan hibridisasi sering kali menjadi hambatan dalam pengembangan budidaya ikan ini.

Di Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan, tilapia memainkan peran penting dalam mendukung sektor perikanan dan ketahanan pangan. Meskipun demikian, pengelolaan genetik yang kurang baik dan ketersediaan benih unggul yang terbatas sering kali menjadi kendala utama. Penelitian terbaru menyoroti pentingnya pengelolaan germplasm untuk menciptakan populasi tilapia yang lebih baik. “Tilapia yang memiliki keragaman genetik tinggi berpotensi menjadi solusi bagi budidaya yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ungkap tim peneliti dalam laporan studi mereka.

Penelitian Keanekaragaman Genetik Tilapia di Sulawesi

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keanekaragaman genetik beberapa strain tilapia domestik dan liar di Sulawesi Selatan. Strain yang diteliti meliputi kekar, sultana, DSLU, dan wild tilapia yang berasal dari berbagai hatchery serta habitat liar di Sulawesi. Penelitian ini menggunakan marker genetik COX1 pada DNA mitokondria untuk mengidentifikasi genotipe dan keragaman genetik tilapia.

Hasil penelitian menunjukkan adanya tujuh haplotipe berbeda yang terbagi dalam empat klad. Strain domestik seperti kekar dan sultana memiliki hubungan genealogis dengan strain DSLU dari hatchery Salulemo. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan bahwa wild tilapia dari Poreang Creek, Sulawesi Selatan, diidentifikasi sebagai Oreochromis aureus. Temuan ini menjadi catatan pertama adanya O. aureus di Indonesia. “Penemuan ini memberikan peluang baru dalam pengembangan program pembenihan, terutama untuk menghasilkan benih monosex jantan,” jelas laporan tersebut.

Manfaat Keanekaragaman Genetik bagi Budidaya Tilapia

Keanekaragaman genetik merupakan elemen penting dalam pengelolaan broodstock dan pembenihan ikan. Genetik yang kaya memungkinkan seleksi sifat unggul, seperti pertumbuhan cepat, ketahanan terhadap penyakit, dan adaptasi lingkungan yang lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strain tilapia di Sulawesi memiliki tingkat variasi genetik yang cukup tinggi, dengan 64 situs polimorfik dan tujuh haplotipe.

Dalam konteks budidaya, keragaman genetik yang tinggi membantu mencegah inbreeding dan memastikan keberlanjutan populasi. “Variasi genetik yang tinggi memberikan fleksibilitas dalam program pembenihan, sehingga tilapia dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan,” ungkap laporan tersebut. Selain itu, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung konservasi germplasm tilapia liar, yang sering kali terancam oleh hibridisasi yang tidak terkendali.

Implikasi Penelitian untuk Masa Depan Akuakultur

Penelitian ini tidak hanya memberikan data genetik yang penting, tetapi juga menjadi dasar untuk mendesain program pembenihan tilapia di Indonesia. Dengan menggunakan hasil penelitian ini, hatchery lokal dapat mengembangkan strain tilapia unggul yang mampu bersaing di pasar internasional. Salah satu strain yang direncanakan adalah MaJaCea, yang diharapkan menjadi strain unggul baru untuk perikanan Indonesia.

Selain itu, pengelolaan germplasm yang baik dapat mendukung target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mengurangi kelaparan dan meningkatkan ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan keanekaragaman genetik yang ada, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu produsen utama tilapia di dunia. “Penelitian ini adalah langkah awal menuju pengembangan tilapia yang lebih unggul dan berkelanjutan,” tulis tim peneliti.

Penelitian tentang keanekaragaman genetik tilapia di Sulawesi Selatan menunjukkan potensi besar untuk mendukung budidaya ikan yang lebih baik. Dengan keragaman genetik yang tinggi dan temuan penting seperti keberadaan O. aureus, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan program pembenihan tilapia yang inovatif. Hasil penelitian ini tidak hanya mendukung pengembangan akuakultur tetapi juga menjadi dasar untuk upaya konservasi dan pemanfaatan sumber daya genetik yang lebih berkelanjutan.

Sumber: Jurnal, Freepik

Penulis: Ifa