Oleh Dr. Mulyadi, ST. MT.
Dr. Mulyadi ST. MT. adalah dosen Teknik Mesin yang berhasil lolos hibah BIMA 2025 dengan judul penelitian “Studi Interaksi Termomekanik dalam Underwater Friction Stir Welding pada Aluminium AA5083: Analisis Eksperimental dengan Pendekatan Kecerdasan Buatan” pada skema Penelitian Fundamental Reguler. Berikut Tips lolos hibah dan pengelolaannya dari beliau.
Dalam proses penelitian hibah, para dosen dihadapkan pada berbagai tahapan yang menuntut ketelitian dan kesesuaian, salah satunya adalah tahapan seleksi substansi. Seleksi ini menjadi sangat penting karena lebih spesifik dan mendetail, menyesuaikan dengan roadmap (peta jalan) bidang penelitian masing-masing dosen.
Setiap usulan hibah yang diajukan tidak lepas dari kesinambungan dengan riset sebelumnya. Harapannya, hasil penelitian bukan hanya bersifat teoritis, namun juga berujung pada produk nyata seperti alat atau mesin yang bisa dimanfaatkan secara langsung.
Salah satu poin penting yang juga menjadi perhatian utama adalah keterbaruan (novelty) dari topik penelitian. Penelitian yang baik harus menyajikan hal baru, baik dari nol maupun penyempurnaan dari penelitian sebelumnya. Ini menjadi salah satu nilai lebih dalam seleksi proposal hibah.
Tak kalah penting adalah pemilihan metode penelitian yang harus sejalan dengan alokasi anggaran. Penggunaan dana hibah tidak boleh menyimpang dari metode yang dirancang. Kesalahan dalam perencanaan bisa berdampak pada pelaksanaan yang tidak optimal.
Di sisi lain, hambatan klasik yang sering dihadapi dosen adalah pengaturan waktu, mengingat selain melakukan penelitian, mereka juga memiliki tanggung jawab mengajar. Jika tidak dikelola dengan baik, waktu pelaksanaan bisa meleset dari template yang telah ditentukan.
Kendala lain juga muncul dari pengadaan alat dan bahan, terutama jika bahan yang dibutuhkan bersifat impor. Proses ini seringkali memakan waktu dan menjadi hambatan tersendiri. Ditambah lagi, proses pencairan dana hibah dari kementerian seringkali terlambat. Misalnya, pengumuman hibah dilakukan pada bulan lalu, namun pencairan baru akan dilakukan pada bulan September. Padahal laporan kemajuan harus disiapkan dalam waktu dekat, dan laporan akhir dijadwalkan pada Desember—semua dalam rentang waktu kurang dari satu tahun. Hal ini membuat dosen kerap harus menggunakan dana talangan terlebih dahulu untuk menjalankan penelitian.
Sebagai strategi, penting untuk memastikan syarat administrasi terpenuhi dan topik penelitian disesuaikan dengan keahlian dosen dan roadmap yang telah dimiliki. Penelitian yang menyimpang dari latar belakang keilmuan dosen atau tidak sesuai dengan rotmen, berisiko tidak lolos seleksi hibah.