Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan sepeda motor di Indonesia telah meningkat pesat. Sepeda motor menjadi pilihan utama banyak orang karena kemampuannya untuk bergerak cepat di tengah kemacetan, biaya yang lebih rendah dibandingkan mobil, serta efisiensi bahan bakar yang tinggi. Namun, dengan meningkatnya jumlah pengguna, muncul tantangan baru terkait pemeliharaan mesin sepeda motor, terutama terkait dengan pemilihan bahan bakar yang optimal untuk menjaga kinerja mesin dan keawetan komponen internalnya.
Salah satu komponen kunci dalam menjaga performa mesin sepeda motor adalah pelumas atau oli mesin. Oli mesin tidak hanya berfungsi sebagai pelumas yang mengurangi gesekan antara komponen-komponen mesin, tetapi juga memainkan peran penting dalam menetralkan asam hasil pembakaran dan mencegah korosi pada komponen mesin. Ketika pelumas kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi-fungsi ini, mesin sepeda motor berisiko mengalami penurunan kinerja dan bahkan kerusakan permanen.
Studi Kasus: Pengaruh Bahan Bakar Terhadap Kualitas Pelumas
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di bidang otomotif mengungkapkan bahwa jenis bahan bakar yang digunakan memiliki dampak signifikan terhadap kualitas dan kinerja pelumas mesin. Dalam penelitian ini, tiga jenis bahan bakar yang umum digunakan di Indonesia—Premium, Pertalite, dan Pertamax—diuji untuk melihat bagaimana masing-masing mempengaruhi viskositas dan Total Base Number (TBN) dari oli mesin setelah penggunaan jangka panjang.
Baca Juga: Alhamdulillah, Tambah Satu Lagi Gelar Doktor di Teknik Mesin
Viskositas dan TBN: Indikator Kunci dalam Kinerja Pelumas
Viskositas adalah ukuran kekentalan oli mesin dan merupakan salah satu indikator utama dalam menilai efektivitas pelumas. Oli dengan viskositas yang sesuai mampu melumasi komponen mesin secara optimal, bahkan dalam kondisi suhu dan tekanan yang tinggi. Di sisi lain, Total Base Number (TBN) adalah ukuran kapasitas oli dalam menetralkan asam yang dihasilkan selama proses pembakaran. TBN yang tinggi menunjukkan bahwa oli masih memiliki kemampuan yang cukup untuk melindungi mesin dari korosi.
Premium, Pertalite, atau Pertamax: Mana yang Lebih Baik?
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Pertamax, meskipun dianggap sebagai bahan bakar dengan kualitas terbaik dan nilai oktan tertinggi, justru menyebabkan penurunan kualitas oli yang lebih cepat dibandingkan dengan Premium dan Pertalite. Setelah penggunaan Pertamax, viskositas oli tercatat menurun menjadi 9,7 cSt, sementara TBN-nya juga mengalami penurunan signifikan menjadi 6,9 mg KOH/g. Sebaliknya, Premium menunjukkan hasil yang lebih baik dengan penurunan viskositas hingga 7,2 cSt dan TBN sebesar 10 mg KOH/g.
Ini menunjukkan bahwa meskipun Pertamax menawarkan pembakaran yang lebih efisien dan tenaga yang lebih besar, penggunaannya dapat mempercepat penurunan kualitas oli mesin, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi umur panjang mesin itu sendiri.
Implikasi Jangka Panjang bagi Pengguna Sepeda Motor
Temuan ini memberikan wawasan penting bagi para pengguna sepeda motor dalam memilih bahan yang tepat untuk kendaraan mereka. Bagi pengguna yang mengutamakan kinerja tinggi dan efisiensi bahan bakar, Pertamax mungkin masih menjadi pilihan utama. Namun, bagi mereka yang ingin meminimalkan biaya perawatan jangka panjang dan menjaga keawetan mesin, Premium atau Pertalite mungkin lebih sesuai.
Di tengah tren peningkatan penggunaan sepeda motor di Indonesia, kesadaran akan pentingnya pemilihan bahan bakar yang tepat semakin penting. Banyak pengguna yang mungkin tidak menyadari bahwa pilihan bahan tidak hanya mempengaruhi efisiensi harian, tetapi juga berdampak langsung pada biaya perawatan jangka panjang dan umur mesin sepeda motor mereka. Dengan informasi yang tepat, diharapkan pengguna dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mesin mereka.
Rekomendasi bagi Pengguna dan Industri
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa rekomendasi yang dapat diberikan. Pertama, bagi pengguna sepeda motor yang menggunakan kendaraannya untuk kegiatan sehari-hari dengan intensitas tinggi, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan bahan yang lebih rendah oktan seperti Premium atau Pertalite untuk menjaga kualitas oli dan umur mesin. Kedua, bagi industri otomotif, hasil penelitian ini bisa menjadi dasar untuk mengembangkan pelumas mesin yang lebih tahan terhadap variasi bahan bakar dengan karakteristik pembakaran yang berbeda-beda.
Baca Juga: Kunjungan Universitas Ahmad Dahlan ke UMSIDA: Peningkatan Kualitas Akademik dan Pengembangan SDM
Penelitian ini menyoroti pentingnya pemilihan bahan yang tepat dalam menjaga kualitas pelumas mesin dan, pada akhirnya, umur panjang mesin sepeda motor. Sementara bahan bakar dengan oktan tinggi seperti Pertamax menawarkan keuntungan dalam hal efisiensi dan tenaga, dampaknya terhadap pelumas mesin tidak boleh diabaikan. Dengan mempertimbangkan semua faktor, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih bahan bakar, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan harian tetapi juga mempertahankan keandalan kendaraan mereka dalam jangka panjang.
Sumber: Jurnal, Freepik
Penulis: Ifa